Indonesiadaily.co.id- Salah satu indikator keberhasilan dalam pengelolaan hulu migas adalah efesiensi biaya.
Optimalisasi produksi, pelaksanaan HSSE yang ketat dan efesiensi biaya, itulah indikator penting dalam bisnis hulu migas yang melibatkan SDM handal dan padat modal tersebut.
Adalah PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) Selaku Regional kalimantan Subholding Upstream Pertamina, berhasil melakukan efisiensi biaya selama tahun 2022 hingga mencapai USD 66,5 juta atau lebih dari 950 miliar rupiah.
Pencapaian ini pula menghantarkan PHI diganjar raihan penghargaan 9 Optimus Award 2023.
Optimus Award merupakan program optimasi biaya yang dilakukan oleh PT Pertamina (Persero) dan PHE sebagai Subholding Upstream (SHU) Pertamina, untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan, efisiensi, dan tetap kompetitif.
Sembilan penghargaan yang diraih PHI, yaitu Persero Best Collaborative Action Program antara PT PHI dan PT Badak NGL dengan optimasi sebesar USD 16 juta.
Sedangkan 8 penghargaan dari PHE yaitu ; Most Replicable melalui program WLI Zone 8 (1st winner), Best Synergy & Borderless Ops dengan program Maxter (1st winner), Best Cost Optimization Team (1st winner), Best Cost Avoidance dengan program Maxter ABI (3rd winner), Best Change Of Work Philosophy dengan program ICT (3rd winner), Best Contribution sebesar USD 66,5 juta (2nd winner), Most Cooperative Team (2nd winner), serta Best Synergy & Borderless Ops dengan program study Explorasi (2nd winner).
Kesembilan Penghargaan tersebut dianugerahkan pada hari Rabu, 1 Maret 2023 lalu.
Direktur Utama PHI Chalid Said Salim menyampaikan bahwa prestasi PHI ini merupakan wujud komitmen Perusahaan untuk terus mendorong strategi cost optimization sebagai salah satu budaya yang dicanangkan melalui program Optimus atau Optimization Upstream sehingga Perusahaan dapat mendorong bisnis yang berkelanjutan.
“Secara keseluruhan, nilai cost optimization mencapai USD 66,5 juta, atau 152% dari target yang telah dicanangkan pada tahun 2022.” Ungkap Chalid.
Chalid menambahkan bahwa Perusahaan senantiasa lakukan optimalisasi biaya di seluruh siklus bisnis perusahaan sehingga menghasilkan penghematan, dimana pencapaian tersebut diperoleh dari 20 inisiatif program yang masuk dalam kategori Cost Saving, Cost Avoidance, dan Revenue Growth.
Program yang mendapat The Best Collaborative Action Program dari Pertamina (Persero), dicapai melalui sinergi dan borderless operation Project LPG Lifting PHI dan Badak NGL, dengan inisiatif utama yakni inventori planning lifting dan monitoring LPG, serta negosiasi kontrak penjualan LPG.
Implementasi dari optimasi ini diperoleh dari hasil modifikasi plant kilang Badak NGL sehingga menghasilkan LPG yang dikomersialkan oleh PHI. Secara keseluruhan, program ini berhasil mencapai inisiatif penghematan hingga USD 16,4 juta.
Artikel Terkait
Komitmen Tingkatkan Produksi Migas, PHE ONWJ Siap On Stream Lapangan YY
Dukung Ketahanan Energi, PHE Group Tandatangani 15 PJBM dengan PT Kilang Pertamina International
Spirit Explore The Potentials Genjot Hulu Migas Kalimantan, 2023 PHI Bor Enam Sumur Eksplorasi
Berdayakan UMKM, PHE OSES Serahkan Bantuan Usaha Kepada 27 Pelaku UMKM di Kecamatan Labuhan Maringgai
PHE OSES Bantu Satu Unit Ambulance untuk Dukung Kesehatan Nelayan Labuhan Maringgai
Lindungi Kawasan Tepi Pantai, PHE ONWJ Tanam Seribu Mangrove di Pantai Ujung Ori Indramayu