Indonesiadaily.co.id - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan, realisasi jumlah sumur pengembangan yang telah dibor hingga 21 Maret 2022 mencapai 138 sumur atau 17 persen dari target.
Hal itu disampaikan Kepala#SKK Migas Dwi Soetjipto, melalui keterangan tertulisnya, Rabu (23/3/2022).
Dwi mendorong realisasi komitmen Final Investment Decision (FID) atau Keputuaan Akhir Investasi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) agar mempercepat pengeboran, karena 41 persen keterlambatan pengeboran pada 2021 disebabkan oleh masalah itu.
"Masuk 2022 ini, saya tidak lagi mendengar adanya keterlambatan pengeboran yang disebabkan oleh FID KKKS. Kami sangat mengapresiasi hal tersebut," ujarnya.
Menurut Dwi, industri hulu migas harus bisa menyikapi kenaikan harga migas saat ini dengan langkah yang masif dan agresif agar bisa mencapai target pengeboran sumur pengembangan.
Dwi juga mengapresiasi institusi yang telah membantu#SKK Migas dan KKKS dalam merealisasikan kegiatan pengeboran dalam hal penyiapan lahan dan perizinan.
"Saya cek jadwal pengeboran di April 2022, permasalahan mengenai perizinan yang ada tinggal satu, dan itu on progress sedang diselesaikan," ujarnya. (*)
Artikel Terkait
SKK Migas: Pencarian Cadangan Migas di Papua Capai 39 Persen
SKK Migas Optimistis Blok Rokan Jadi Produsen Minyak Terbesar