Indonesiadaily.co.id- Rekam jejak Budi Waseso yang akrab disapa Buwas sebagai Kabareskrim banyak membuat gebrakan-gebrakan menghentikan kegiatan perdagangan ilegal.
Tak hanya itu banyak upaya yang dilakukannya untuk memerangi peredaran narkoba di tanah air saat menggawangi Badan Narkotika Nasional (BNN).
Kini pria yang terakhir berpangkat Komjen Pol tersebut dipercaya sebagai Dirut Perum Bulog yang harus berhadapan dengan mafia beras.
Buwas mengklaim memiliki bukti rekaman suara yang dapat menunjukkan keberadaan mafia beras.
Bukti tersebut akan diserahkan kepada pihak yang berwenang, dalam hal ini Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri.
“Maka dari itulah saya akan menyerahkan ini kepada yang berwenang, bukan untuk dibuka-buka. Yang berhak membuka itu yang sesuai dengan kewenangan, dan bidangnya,” ucapnya, dikutip dari laman media partner siberindo.co, Sabtu 21 Januari 2023.
Upaya tersebut dilakukannya, karena Dia tidak memiliki kewenangan untuk melakukan penindakan langsung.
“Kewenangan saya sudah tidak ada lagi, khususnya penegakan hukum,” katanya di Kantor Pusat Bulog.”
Ia memang merupakan mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri pada 2015. Tetapi bahwa membongkar praktik kejahatan dan nama-nama mafia bukanlah kewenangan dirinya sebagai orang nomor satu di Bulog.
“Sebagai Direktur Utama Bulog, masa lalu (Kabareskrim) sudah berlalu. Hari ini tidak ada pangkat, Bahkan, sambung Buwas, mafia beras tersebut berani mengadakan rapat di dekat kantor Bulog.”
“Jangan seperti itu lah. Ini model-model apa dan hebat beraninya mengadakan pertemuan itu di dekat kantor Bulog, top banget itu,” katanya, Jakarta, Jumat (20/1/2023).
Kata Buwas, dirinya juga mendapat laporan mengenai mafia beras dari para pedagang. Buwas mengatakan mereka mengadu tak bisa mendapatkan beras Bulog dengan harga yang murah.
“Ternyata para pedagang-pedagang ini mendapatkan dengan harga mahal, bagaimana dia mau jual murah, karena dia belinya juga mahal,” tuturnya.
Karena itu, Buwas mengatakan tak ragu memecat anak buahnya di tubuh Bulog, jika terbukti ikut mempermainkan harga beras yang dikuasai perusahaan.
Artikel Terkait
Bulog Siap Jadi Operator Badan Pangan Nasional