Indonesiadaily.co.id- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Financial Services Commission (FSC) Korea dan Council on International Financial Cooperation (CIFC).
Para pihak sepakat untuk memperkuat pengembangan keuangan berkelanjutan kedua negara dalam menjaga stabilitas keuangan serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi global.
Demikan disampaikan Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar, Chairman CIFC JongKyu Park dan Vice Chairman FSC SoYoung Kim dalam Indonesia – Korea Financial Cooperation Forum kedua.
Forum bertema Forging the Future of Finance: Strengthening Collaboration and Sustainable Finance in Korea and Indonesia di Jakarta, Senin.
“OJK bersama industri jasa keuangan Indonesia berkomitmen untuk selalu belajar dan berbagi mengenai perkembangan terkini dari inisiatif keuangan berkelanjutan."
"Kami mengapresiasi kerja sama dengan FSC, CIFC, serta para pelaku industri jasa keuangan Indonesia dan Korea yang akan bertukar pengetahuan serta best practice pengembangan keuangan berkelanjutan di kedua negara,” kata Mahendra.
Pimpinan FSC dan CIFC dalam kesempatan itu juga mengapresiasi OJK atas kolaborasi yang
selama ini sudah dijalankan untuk bersama-sama memfasilitasi pengembangan keuangan
berkelanjutan sesuai kondisi industri jasa keuangan terkini di masing-masing negara.
Acara ini dihadiri sekitar 130 partisipan dari regulator dan industri jasa keuangan Indonesia
maupun Korea dengan dua pokok pembahasan yaitu:
1. Keuangan Berkelanjutan dalam Lanskap Keuangan Indonesia dan Korea; dan
2. Peran Kolaborasi dalam Membentuk Masa Depan Sektor Jasa Keuangan di sektor Asuransi, Penjaminan, Pasar Modal, dan Infrstruktur Keuangan Indonesia dan Korea.
Lebih lanjut Mahendra menyampaikan bahwa keuangan berkelanjutan berperan sangat penting dalam menghadapi dampak perubahan iklim global.
Untuk itu, diperlukan kolaborasi tidak hanya dari regulator sektor jasa keuangan melainkan oleh pelaku sektor jasa keuangan di tingkat domestik maupun internasional agar pengembangan keuangan berkelanjutan terukur dan terarah.
“Kita harus memahami isu-isu terkait pengembangan keuangan berkelanjutan dalam perspektif yang lebih luas."
"Hal ini menurut saya adalah sesuatu yang harus terus kita sempurnakan dan kita percepat serta sesuaikan sekaligus selaraskan dengan prinsip-prinsip global dan internasional,” jelas Mahendra.
Artikel Terkait
OJK Terbitkan Aturan Perdagangan Karbon Melalui Bursa Karbon
Ir. Stefanus BAN Liow, MAP : Tahun Sidang 2023-2024 Fokus Dua Sasaran
Sekjen Gerindra Minta Caleg Serius Perjuangkan Prabowo agar Mendapat Kepercayaan Rakyat di Dapilnya
Deklarasi Perisai Nusantara: Kita membutuhkan “Strong Leader”
LMKN Memberikan Apresiasi kepada TVRI sebagai Pelopor Pembayaran Royalti Lagu dan Musik sesuai Tarif Menteri