Membongkar Mitos Stigma Terhadap Musik Dangdut dan Film Horor

- Jumat, 15 September 2023 | 21:37 WIB
Fitri Carlina Bangga dengan Kesuksesan "Indopop Movement Volume 3" di Times Square, New York (Tebe/Indonesiadaily.co.id)
Fitri Carlina Bangga dengan Kesuksesan "Indopop Movement Volume 3" di Times Square, New York (Tebe/Indonesiadaily.co.id)

Catatan Sutrisno Buyil (*)

STIGMA yang telah lama melekat pada musik dangdut dan film horor tampaknya masih menjadi perdebatan yang berkelanjutan di industri hiburan.

Namun, saat kita menyelidiki lebih dalam, bukti-bukti menunjukkan bahwa pandangan ini harus diperbarui.

Pertama, mari lihat pencapaian Fitri Carlina, seorang artis dangdut yang baru-baru ini membawa getaran musik dangdut ke Time Square, pusat perbelanjaan terkenal di New York, Amerika Serikat.

Konser ini menjadi sorotan utama dalam Indopop Movement Volume 3, dan mengejutkan masyarakat Amerika yang ikut merasakan iramanya.

Apakah ini bukan bukti bahwa musik dangdut telah menembus batas-batas negara dan kelas?

Namun, stigma bahwa musik dangdut adalah hiburan kelas rendahan masih bertahan, meskipun pencapaian seperti ini.

Demikian pula, film horor menghadapi masalah serupa.

Film horor seperti "Pengabdi Setan 2" yang diproduksi oleh Joko Anwar sukses besar di Tiongkok, Taiwan, dan Jepang, menunjukkan bahwa genre ini telah berkembang menjadi lebih serius.

Saat Joko Anwar berbicara dalam sebuah Diskusi Publik dalam rangka Hari Film Nasional, dia dengan yakin menyatakan bahwa film horor telah naik kelas.

Penyataan ini didukung oleh pemikiran aktor veteran seperti Slamet Rahardjo, yang semula meragukan perubahan ini, tetapi akhirnya mengakui bahwa film horor telah mengalami transformasi signifikan.

Artis terkenal seperti Shandy Aulia, Luna Maya, Titi Kamal, Prilly Latuconsina, dan Marcella Zalianty, yang sebelumnya mungkin enggan terlibat dalam film horor, sekarang berbondong-bondong membintangi film-film angker.

Ini membuktikan bahwa pandangan bahwa film horor adalah hiburan selera kampungan semakin tidak relevan.

Selain itu, biaya produksi film horor telah meningkat pesat. Manoj Punjabi dari MD Pictures menjelaskan bahwa biaya produksi film horor sekarang setara dengan genre film lainnya.

Halaman:

Editor: Hery FR

Artikel Terkait

Terkini

METAFORA BUNGA MENJELANG PEMILU

Minggu, 24 September 2023 | 07:07 WIB

Konsistensi dalam Branding Politik

Kamis, 14 September 2023 | 08:23 WIB

DTKS yang Responsif

Senin, 11 September 2023 | 08:59 WIB

PARPOL DAN PENDIDIKAN POLITIK

Minggu, 10 September 2023 | 13:13 WIB

PEMILU 2024: Menjaring Caleg Berkualitas

Jumat, 8 September 2023 | 07:52 WIB

MONEY POLITIC: Ancaman Pemilu 2024

Kamis, 7 September 2023 | 07:53 WIB

POLITIK IDENTITAS: Kekuatan atau Kelemahan?

Rabu, 6 September 2023 | 11:46 WIB

PEMILIH CERDAS, PEMIMPIN BERKUALITAS

Selasa, 5 September 2023 | 20:03 WIB

PERAN MEDSOS PADA PEMILU 2024: Merekat atau Memecah?

Minggu, 3 September 2023 | 16:22 WIB

KULIAH ATAU KERJA?

Jumat, 1 September 2023 | 09:18 WIB

Membuka Pintu Digital Melalui Internet Pedesaan

Jumat, 1 September 2023 | 09:12 WIB

REFORMASI SKRIPSI

Kamis, 31 Agustus 2023 | 09:28 WIB

Kekuatan Data: Dukcapil dan Kualitas Data Pemilih

Kamis, 24 Agustus 2023 | 08:17 WIB
X