SEBAGAI produk kebudayaan, minum kopi telah menjadi bagian gaya hidup manusia modern jika pada gelombang pertama ditandai dengan pengembangan produksi, gelombang kedua ditandai dengan teknik distribusi, pemasaran, dan kepraktisan, lalu peradaban gelombang ketiga ditandai dengan variasi pada teknik pengolahan menggunakan mesin, dan penyajian.
Lalu bagaimana kira - kira bentuk peradaban kopi pada gelombang keempat. Jika kita memperhatikan apa yang terjadi pada peradaban gelombang ketiga, maka saya meyakini masih banyak hal yang berubah. Tentu saja perubahan terjadi karena banyak faktor seperti misalnya semakin tingginya peminum dan penikmat kopi, semakin tinggi pula "tuntutan" yang disodorkan.
Latte Art
Penulis mengambil contoh fenomena kopi Latte.
Sebuah studi yang dikerjakan psikolog eksperimental Universitas Oxford Charles Spence menunjukkan bahwa pelanggan bersedia membayar lebih untuk kopi dengan seni latte, bukan karena mereka pikir itu lebih baik secara kualitatif, tetapi karena mereka menyadari bahwa lebih banyak memiliki energi dan kerajinan pergi ke persiapan minuman.
Sisi sebaliknya dari ini adalah ilusi bahwa cangkir yang indah selalu merupakan cangkir yang bagus. Penampilannya memang menunjukkan susu yang dikukus dengan baik, tetapi sangat sedikit yang memberi tahu kita tentang kualitas kopi di dalamnya.
Latte art sulit untuk dikuasai, dan kemampuan barista tertentu hanya dengan menuangkan susu kukus ke dalam kopi bisa sangat luar biasa.
Kejuaraan Seni Latte Dunia tidak pernah gagal untuk menarik banyak orang. Dua metode utama adalah penuangan bebas dan etsa, Penuangan bebas mengharuskan susu kukus dituangkan ke dalam espresso dan pola dibuat tanpa alat tambahan. Ini adalah masalah waktu, keterampilan, posisi, dan kualitas susu.
Etsa memungkinkan Anda menggambar di permukaan menggunakan alat banyak
Satu contoh saja sudah cukup untuk menggambarkan bahwa kopi lebih bisa didekati dengan banyak sekali perangkat pengetahuan dan ketrampilan.
Secangkir kopi bisa terlihat lebih eksotik, dan setidaknya mampu menggugah selera baik oleh peminum, atau pun penikmat kopi. Dengan memanfaatkan perkembangan teknologi handphone, teknik Etsa dalam secangkir kopi telah "menjauhi" kopi dari sekadar minuman.
Gelombang Keempat
Peradaban kopi gelombang keempat saya porkas (forcast) akan melewati fenomena gelombabg ketiga secara sempurna. Gaya penyajian terus berkembang, tetapi yang benar-benar mengubah adalah sentuhan teknologi rasa dan teknik pencampuran.(blending)
Mencampur kopi adalah hal yang ada dan terjadi di mana-mana.
"Coba master blend rahasia kami / house blend, dll" adalah langkah pembuka yang akan ditemui oleh setiap peminum kopi.
Artikel Terkait
Perusahaan Pers Startup Siap-siap Gigit Jari dengan Terbitnya Perpres Keberlanjutan Media
Kebudayaan Kopi Gelombang Ketiga
Kopi, Oh Ada Manisnya Juga Ya...
Kopi dan pH Air
Analisis Pilihan Masyarakat Terhadap Tahun Politik 2024, Rutinitas atau Kualitas