SELALU bahagia rasanya ketika mendengar kabar dari teman-teman wartawan yang berhasil lulus disertasi dan menyandang gelar doktor.
Akhir-akhir ini bahkan terlalu sering. Mereka ini menempuh pendidikan di universitas-universitas terkenal, sehingga kelulusannya tentu membanggakan rekan sejawat.
Terlalu banyak, dan mohon maaf, tidak saya sebut satu demi satu khawatir ada nama yang terlupa.
Tetapi saya meyakini, sudah ada sekitar 10-12 wartawan anggota PWI yang bergelar doktor.
Tentu saja pendapat saya dalam Opini ini tidak mengesampingkan realitas bahwa ada wartawan yang tidak punya gelar akademik, kemampuannya setara, bahkan lebih dibandingkan mereka yang bergelar doktor.
Tradisi Akademis
Setiap pencapaian gelar tertinggi secara akademik itu mengingatkan saya atas perjalanan akademik anak muda bernama Adelard dari Bath, Inggris pada abad 11.
Adelard memulai perjalanan akademik sebagai anak muda pada tahun 1100 setelah melihat ketidakberesan dalam keadaan sosial saat itu.
Perang beruntun tak pernah selesai, kejahatan di mana-mana, kekuasaan gereja yang compang camping saat itu, menyadarkan dirinya untuk menjadi pengembara intelektual.
Kota Tours Prancis lah yang dituju pertama kali untuk melampiaskan minatnya pada bidang matematika, astronomi, dan musik.
Merasa cukup di Tours, Adelard.melanjutkan perjalanan ke Salero, Italia Selatan.
Pada hasratnya di bidang kedokteran, dia diuji oleh gurunya sebelum benar'benar diangkat sebagai murid.
" Jika ada lubang menembus sepanjang panjang bumi ini, apakah sebutir batu yang dilempar ke dalamnya akan keluar di sisi lubang seberang?" tanya Sang Guru.
" Tidak. Batu itu akan berhenti di pusat bumi, "jawab Adelard.
Artikel Terkait
KEMERDEKAAN PERS: Dewan Pers Dilarang Minta Perusahaan Pers Melakukan Pendaftaran
Analisis Pilihan Masyarakat Terhadap Tahun Politik 2024, Rutinitas atau Kualitas
Kopi Pagi Peradaban Kopi Gelombang Keempat
Relasi Kopi dengan Air
Jambi Darurat Lalu Lintas