Tak mengherankan banyaknya bukti arkeologis berupa gambar atau patung kucing di makam-makam Firaun.
Peminum Kopi Pertama
Sedangkan perjumpaan kopi dengan para sufi dari tarekat Syadziliyyah terjadi di sekitar abad 12-15 atau di masa kejayaan Dinasti Mamluk.
Sebuah dinasti, yang menurut sejarawan, didirikan para budak berkulit hitam.
Peminum kopi (qahwa) pertama yang diketahui adalah Muslim Sufi Yaman , yang menggunakannya untuk tetap terjaga selama dzikir.
Berjaga sepanjang malam dihabiskan dengan menyebut nama Tuhan secara ritmis. Kopi adalah kawan dalam berkhalwat.
Menurut kronik sejarawan abad ke-16, Abd Al-Qadir Al-Jaziri, para sufi minum kopi setiap Senin dan Jumat malam, menaruhnya di bejana besar yang terbuat dari tanah liat merah.
Pemimpin mereka menyendoknya dengan gayung kecil dan memberikannya kepada mereka untuk diminum, memberikannya ke kanan, sementara mereka melafalkan salah satu formula yang biasa mereka gunakan.
Beberapa teks yang berasal dari periode itu menyertakan banyak legenda tentang dugaan asal usul kopi yang melibatkan malaikat Jibril.
Salah satu cerita rakyat mengklaim bahwa malaikat agung merekomendasikan kopi sebagai obat untuk wabah yang menghancurkan desa Yaman — yang sangat masuk akal.
Bagaimanapun, jelas Al-Jaziri memiliki pandangan yang agak positif tentang minuman yang sekarang ada di mana-mana.
“Di mana kopi disajikan, ada keanggunan dan kemegahan, persahabatan dan kebahagiaan,” tulis sejarawan itu .
Terapi banyak yang menganggap kopi seperti juga minuman sederhana, tetapi tak sedikit yang menganggapnya sebagai minum setan. Tak jauh-jauh dari alkohol yang dilarang Al Quran.
Bertolak belakang anggapan minuman setan, beberapa ulama kharismatik di Jawa Tengah juga minum kopi.
Mursyid saya di Jawa Timur, yang juga penganut tarekat Syadziliyyah minum kopi.
Artikel Terkait
Kopi Campur Jagung, atau Madu?
Enema, Revolusi Konsumsi Kopi
Penjelasan Yang Tidak Memperjelas, Catatan Hendry Ch Bangun
Lelaki, Prostat, dan Kopi
Kopi Versus Meditasi