Adanya kamera ini memungkinkan diketahui apa yang sebenarnya terjadi. Jika ada pencurian, khususnya pencurian motor, dapat dilihat dari rekaman siapa pelakunya dan bagaimana melakukan pencurian.
Sebenarnya, ini hanya upaya membantu saja buat mengurangi pencurian di lingkungan mesjid.
Tetapi apa yang terjadi? Sejak adanya kamera, ternyata hampir tidak ada lagi pencurian motor. Untuk sandal dan sepatu cuma sekali dua kali saja, itu mungkin lantaran hanya tertukar.
Rupanya manusia dewasa ini kini lebih takut kepada pengawasan melalui pengintaian kamera ketimbang takut kepada Tuhan.
Bukti fisik di duniawi lebih ditakutkan dibandingkan bukti yang dilihat oleh Allah dan kelak diminta pertanggungjawaban “di alam sana.”
Apakah jiwa para penjahat memang demikian? Ataukah justeru hal itu merefleksi rata-rata dari mentalitas kita?
T a b i k.***
*Wina Armada Sukardi, * _wartawan dan advokat senior dan juga Dewan Pakar Muhammadiyah. Tulisan ini merupakan repotase/opini pribadi dan tidak mewakili organisasi._
Artikel Terkait
Sketsa Serba-Serbi Sholat Subuh 3, Satu Generasi Lewat Sudah
Sketsa Serba-Serbi Sholat Subuh 4, Sejuta Alasan Tidak Sholat Subuh
Kopi, Budak, dan Multatuli
Algoritma Secangkir Kopi
Petugas Pajak dalam Sejarah