Indonesiadaily.co.id-Berapa makanan sisa yang Anda buang setiap pagi? Saya menduga, bisa mencapai 10-20 persen.
Bahkan mungkin lebih. Bentuk makanan dan masakan yang tak bisa tahan lama, kemungkinan besar akan ditaruh dalam kantong plastik, dan dibuang.
Bisa saja sayur. Tetapi bisa juga bentuk-bentuk makanan gorengan. Ada tempe goreng yang tak habis dikonsumsi. Tak bisa disimpan lagi di kulkas.
Ada ikan, dan daging basah. Ini satu rumah tangga.
Coba tengok tetangga. Berapa kantong plastik limbah makanan dari hotel.
Jika sempat berjalan di lorong-lorong hotel, perhatikan di kanan kiri pintu kamar. Berapa makanan tersisa di piring yang tak lagi bisa dikonsumsi.
Begitu juga, bagaimana dengan sisa makanan dari restoran?
Seolah sisa makanan itu semata limbah. Dibuang, selesai!.
Tetapi pernahkah kita berpikir, berapa juta rumah tangga yang berperilaku seperti itu! Dalam skala nasional, atau pun global.
Hilang & Sisa
Perilaku seperti itu bukan hanya di sini. Tempat di mana Anda sempat membaca opini ini. Tetapi perilaku umum yang terjadi di belahan dunia mana pun.
Saya mencoba berkaca pada diri sendiri. Kebetulan penulis suka memasak.
Saya perhatikan, bagaimana limbah ini tercipta. Sejak kita menentukan jenis dan bahan masakan, sejak itu pula limbah dimulai.
Ketika memilih dan memilah daun kubis,wortel, brokoli, pak choi, tomat, peter selly, dimulailah mencipta limbah.
Artikel Terkait
Sensitivitas Lidah Penikmat Kopi
Yin dan Yang dalam Secangkir Kopi
Kopi, Rokok dan Ketagihan
Penemu Kopi Masuk 100 Top Dunia
Tyson, Kopi, dan Belanda