Meneropong Perkembangan Demokrasi di Indonesia

- Selasa, 20 April 2021 | 17:30 WIB

Demokrasi di Mata Politikus, Demokrasi dalam Aksi Para Boxer dan Demokrasi di Kalangan  Penegak Hukum

Suatu Teoretis dan Aplikasi Implementatif

Oleh: Prof. Adrians Chaththab

MEMANG banyak yang aneh-aneh dewasa ini. Aneh dalam pengertian membelakangi teori yang sudah baku.

Sesuatu yang sudah disepakati secara saintifik, bisa saja berubah dalam implementatif karena berbagai hantaman baik politik maupun kepentingan lainnya.

Sebagai ilmu, tentulah hal itu dapatdipandang dalam perspektif suatu perkembangan. Akan tetapi di balik itu pula, sebagaisebuah wadah tempat berpolitik, demokrasi akan “liar”, manakala iasarat kepentingan-kepentingan  yg dapat menyeret-nyeret pelakunya ke sana-sini ke  jalan bahwa “asal kemenangan” bisa diraih, tidak meihat benar-tidaknya jalan yang ditempuh.

Bila hal tersebut terakhir yang memandu masyarakat dalam bernegara, maka makna awal demokrasi yang indah itu akan merangkat ke makna monarchi bahkan bisa lebih kejam daripada itu. 

Dengan  mengambil sampel tentang jatuh-bangunnya satu partai politik dan perkembangan sistem pemilihan presiden, gubernur dan lainnya dari pemilu ke pemilu.

Sistem demokrasi yang selama ini dipandang terbaik dalam mengayomi rakyat dalam bertata negara dan berbangsa di dunia, karena permainan otak manusia  dalam berserikat dan berkumpul, yang semula sakti dan tabu bila melanggar aturan;  akhir-akhir ini  menjadi “ lebai “ akibat otak-otak licik yang  jahil haus kekuasaan.

Bisa saja yang selama ini dianggap sakral menjadi warna abu-abu, boleh jadi yang putih berubah warna ke “hitam manis”.

Walaupun sebenarnya hitam, tapi ia menjadi manis karena syahwat kekuasaan. Berapa banyak partai, dari masa Orde Baru sampai dengan sekarang pasca reformasi, pergulatan dan persiteruannya semakin menjadi-jadi.

Contoh kasus, Golkar yang kekar di bawah asuhan dan sentuhan tangan dingin Pak Harto selama 32 tahun menjadi berserakan di zaman reformasi.

Sebut saja pecahan Golkar itu adalah partai Nasdem, Gerindra, Hanura, FKPI  dan sebagainya.

Begitu  juga PDI,  ada PDI Suryadi dan PDI Perjuangan Megawati. PKB gus Dur dan PKB Muhaimin Iskandar. PAN  Amin Rais (Partai Umat) dan PAN Zulkifli Hasan.

Halaman:

Editor: Red- Indonesiadaily

Tags

Terkini

Bercermin pada Garuda Muda

Senin, 22 Mei 2023 | 11:04 WIB

Tilang Manual Lagi…

Jumat, 19 Mei 2023 | 07:02 WIB

Jarimu, Jerujimu; Primitivisme Intelektual

Kamis, 4 Mei 2023 | 11:47 WIB

Ketika Puisi Memprovokasi

Minggu, 30 April 2023 | 06:27 WIB

Darah Kami Sudah Halal, Bung !

Kamis, 27 April 2023 | 11:48 WIB

Indihome Ditarik Telkomsel, Saham Telkom Naik

Jumat, 21 April 2023 | 00:45 WIB

Perbedaan Itu Rahmat

Jumat, 21 April 2023 | 00:30 WIB

Munaf Memilih Jadi Orang Jujur

Kamis, 20 April 2023 | 02:17 WIB

Maaf, dan Dorongan Mudik Lebaran

Sabtu, 15 April 2023 | 18:58 WIB

Tekanan Stres dan Penyakit Wartawan

Jumat, 14 April 2023 | 23:11 WIB

Catatan Hendry Ch Bangun - Profesi kita dan ghibah

Kamis, 13 April 2023 | 20:51 WIB

Revolusi Dimulai dari Meja Makan

Selasa, 11 April 2023 | 22:45 WIB
X