Indoenesiadaily.co.id- Bantai Adat di Kabupaten Merangin Provinsi Jambi Tradisi Sambut Ramadhan Diapresiasi Kementrian Pendidikan RI.
Tradisi pemotongan ratusan hewan ternak tersebut menjadi agenda tahunan Pemkab Merangin Provinsi Jambi setiap menyambut bulan suci Ramadhan.
Seperti menyambut datangnya bulan suci Ramadhan 1444 H, Bupati Merangin H Mashuri bersama Gubernur Jambi H Al Haris, Ketua DPRD Merangin Herman Effendi, Sekda Fajarman dan pejabat provinsi, melaksanakan bantai adat di Tabir, Jumat sore (17/3) di Lapangan Dusun Baru Rantau Panjang Tabir.
Seiring waktu tradisi tersebut menjadi agenda budaya Merangin Jambi yang dikemas menjadi Festival Bantai Adat Sedekah Negeri.
‘’Bantai Adat ini merupakan kegiatan warisan dari para leluhur kita yang wajib kita teruskan. Alhamdulillah kegiatan ini sudah tercatat secara nasional di Kementerian Pendidikan RI dengan bukti sertifikat yang sudah kita terima,’’ujar Bupati.
Untuk itu lanjut bupati, warisan tanpa benda ini patut dilesatarikan, nilai-nilai leluhur ini terus dijaga dengan baik, sehingga akan terus berlanjut sampai kea nak cucu, memahami adat istiadat budaya Tabir.
Bantai Adat Sedekah Negeri terang bupati, juga sebagai ajang silaturahmi berkumpulnya berbagai elemen masyarakat dari berbagai golongan, satu akidah berkupul bergembira dalam menyongsong datangnya bulan suci Ramadhan.
‘’Menyambut Ramadhan memang harus bersukaria dan bergembira. Saya bangga suasana Bantai Adat ini lebih dari lebaran, anak-anak baju baru bergembira meramaikan pemotongan kerbau dan sapi,’’terang Bupati.
Bupati minta Bantai Adat Sedekah Negeri terus dimeriahkan, tahun depan bisa dua ratus atau tiga ratus kerbau yang disembelih serentak, sehingga bisa pecahkan rekor MURI dan menjadi acara langka satu-satunya di Indonesia.
Terpisah, Gubernur Jambi H Al Haris mengatakan, Bantai Adat Sedekah Bumi merupakan acara masyarakat 60 Segala Batin. Sertifikat Warisan Tak Benda untuk Bantai Adat Sekah Negeri dan Silek Panyudon, sudah diterima.
‘’Ini artinya Bantai Adat Sedekah Negeri sebagai warisan nenek moyang kito, wajib kito jago tentunya. Mudah-mudahan kedepan acara Bantai Adat ini tambah ramai, tadi sangat ramai sekali Alhamdulillah,’’ujar Gubernur Jambi.
Hal senaga juga dikatakan gubernur, agar masyarakat 60 Segala Batin terus melestarikan budaya nenek moyang itu, sampai ke anak cucu. Apa yang sudah dibuat orang tua terdahulu dipahami, sehingga generasi muda hidup memegang tradisi adat.
Pada kesempatan itu, warga minta gubernur bisa membangun turap sebagai penyangga tebing dan meembangun lantai konblok, di lapangan lokasi pembantaian ternak tersebut. Permintaan itu dipenuhi oleh gubernur Jambi.
Turut hadir pada acara itu, Kajari Merangin Tri Widodo, Ketua TP PKK Provinsi Jambi Hj Hesnidar Haris, Ketua TP PKK Merangin Hj Nurhaida Mashuri, Wakil Ketua TP PKK Merangin Ny Juniarti Nilwan, Ketua Dharmawanita Merangin Ny Rizmila Fajarman dan sejumlah pejabat lainnya.***
Artikel Terkait
Sinergi Menyambut Ajang Balap Motor Dunia WSBK 2023
One Village One Story di Kabupaten Kebumen Mengangkat Banyak Mutiara Terpendam
Keren Abis dan Viral 16 Icon Dunia Instagramable Ada di Pasuruan
Anjungan Rumah Lamin Kaltim Raih Award for Unique Feature 2023 di Hongkong
Lindungi Kawasan Tepi Pantai, PHE ONWJ Tanam Seribu Mangrove di Pantai Ujung Ori Indramayu