Keunikan Khazanah Tradisi Rayakan Idul Fitri Warga Serampas Jambi

- Rabu, 26 April 2023 | 08:32 WIB
Keunikan Khazanah  Tradisi Rayakan Idul Fitri Warga Serampas Jambi
Keunikan Khazanah Tradisi Rayakan Idul Fitri Warga Serampas Jambi

 

Indonesiadaily.co.id - Kekayaan khazanah budaya dan tradisi merayakan Idul Fitri di Indonesia sangat beragam dan unik.

Masing-masing daerah memiliki tradisi tersendiri yang diwariskan secara turun temurun.

Seperti yang dilakukan warga Serampas Jambi yang mengadakan jamuan makan bersama di balai desa sebagai wujud rasa syukur atas rezeki yang diberikan Allah SWT, Setiap lebaran ketiga dan lebaran keempat, warga Serampas .

Tradisi ini masih bertahan hingga saat ini dan selalu dilakukan setiap lebaran di Marga Serampas, baik di Desa Renah Alai, Desa Rantau Kermas, Lubuk Mentilin (Talang Alo), Tanjung Kasri, dan Renah Kemumu.


Dilansir dari media partner Indonesiadaily.co.id (pariwarajambi.com), Tradisi ini dinamakan “Muko Dumeh” dan diselenggarakan di rumah “gedang” di hari “Rayo” ketiga dan “Rayo” keempat. Tepat diwaktu makan siang.

Muko Dumeh ini diartikan menggemukakan rezeki atau sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT atas rezeki yang diberikan selama setahun dalam bentuk doa dan jamuan makan bersama.

Muko Dumeh ini diselenggarakan setahun sekali, hanya disaat lebaran.

Rumah gedang merupakan balai desa atau rumah besar. Setiap desa di Marga Serampas semuanya memiliki rumah gedang.

Rumah gedang ini fungsinya untuk pertemuan, fungsi rumah gedang juga untuk acara berlek (hajatan nikahan), untuk tempat Muko Dumeh, kenduri, dan diera modern ini juga difungsikan sebagai sarana olahraga bola voli atau badminton.

Sementara kata hari Rayo ini artinya bagi warga Serampas adalah hari lebaran.

Muko Dumeh ini prosesnya diadakan pada lebaran ketiga dan keempat. Tradisi ini pelaksanaannya sama disemua desa dalam marga Serampas.

Kali ini penulis mengutip tradisi Muko Dumeh di Desa Renah Alai. Pelaksanaan Muko Dumeh di Renah Alai ini diadakan selama dua hari yakni lebaran ketiga dan lebaran keempat.

Prosesnya warga dibagi dua kelompok yakni larik (deretan) sungai Dingin dan larik sungai Betung (Sungai Dingin dan sungai Betung merupakan nama sungai di Renah Alai). Dua kelompok ini saling bergantian menjadi tuan rumah atau yang memberikan jamuan.

Halaman:

Editor: Hery FR

Artikel Terkait

Terkini

Wisata Masjid Bersejarah di Samarinda

Kamis, 30 Maret 2023 | 02:03 WIB
X