Keindahan Alam dan Budaya Desa Wisata Wae Rebo Memukau Menparekraf

- Sabtu, 4 Desember 2021 | 00:28 WIB

Indonesiadaily.co.id- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, melakukan visitasi ke Desa Wae Rebo, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang masuk dalam 50 besar desa#wisata terbaik di Ajang Desa#wisata Indonesia (ADWI) 2021.

Ini merupakan visitasi terakhir dari 50 desa#wisata yang telah dikunjungi sejak Agustus 2021.

Menparekraf Sandiaga menyampaikan rasa takjubnya dengan Desa Wae Rebo. Tidak hanya karena bentang alamnya yang indah dan budayanya yang unik, namun juga warganya yang ramah.

“Dua kesan saya saat berkunjung ke Wae Rebo, jadi dari 50 desa#wisata yang kita kunjungi terakhir ini, Wae Rebo memberikan sensasi yang terbaik. Kedua, desa ini terindah, dicapai dengan penuh perjuangan.

Ini adalah desa#wisata yang betul-betul berat perjuangannya untuk mencapai, karena kita bukan hanya 4-5 jam naik di mobil tapi kita harus hiking. 

Sejauh lima kilometer di bebatuan dan jalan setapak yang licin,” ujar Sandiaga Uno, Jumat (3/12/2021).

Desa#wisata Wae Rebo berlokasi di pegunungan terpencil di Kampung Satar Lenda, Kecamatan Satar Mese Barat, Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT). Desa#wisata ini memiliki potensi yang unik.

Berada di atas ketinggian 1.000 mdpl, Desa#wisata Wae Rebo sering disebut surga di atas awan.

Selain itu, desa ini juga memiliki 7 rumah adat yang menjadi ikon dari Wae Rebo, yakni Mbaru Niang, yang berbentuk kerucut. Adat dan kebudayaan mereka telah membaur dengan kebiasaan penduduk Pulau Flores.

Namun arsitektur bangunannya masih memiliki unsur Minang. Pengaruh Minang bisa dijumpai pada arsitektur Niang Dangka, atap Mbaru Niang ini. Hamparan rumput hijau yang dikelilingi pegunungan lengkap dengan kabut juga menjadi pesona desa. Sehingga memberikan kesan magis, namun damai, tenang, dan sejahtera.

Ada juga sumber mata air yang berasal dari pegunungan yang dimanfaatkan oleh masyarakat desa untuk mandi, mencuci, dan untuk minum sehari-hari.

Sumber mata air ini dinamai Sosor, yang di mana terdapat dua jenis yaitu Sosor Pria dan Sosor Wanita. Budaya di Wae Rebo pun masih kental. Yakni adanya upacara adat yang bernama Ritus Upacara Penti.

Upacara ini merupakan bentuk syukur masyarakat kepada Tuhan dan roh leluhur terhadap semua bentuk harapan yang diterima selama satu tahun yang telah dilewati.

Desa#wisata Wae Rebo juga memiliki ragam seni yakni seperti rangku alu. Permainan serta tarian ini dilakukan dilakukan empat orang memegang empat tongkat bambu, memakai tongkat membentuk palang dan menggerak-gerakkannya.

Halaman:

Editor: Red- Indonesiadaily

Tags

Artikel Terkait

Terkini

4 Wisata Alam Aceh yang Memikat dan Instagramable

Sabtu, 25 Februari 2023 | 09:46 WIB
X