Jelajah Arsitektur Unik Masjid Tuo Kayu Jao di Solok Sumatera Barat

- Selasa, 3 Mei 2022 | 07:24 WIB

Baca Juga: Wisata Ziarah ke Pulau Berhala, Anugerah Panorama dan Berkah Sang Ulama

Sayangnya pada beberapa sisi atap ijuk sudah ditumbuhi lumut dan semak kecil. Pada tiap bagian atap susun diberi pembatas dengan hiasan ukiran terawangan tembus bermotif geometris.

Pembatas berukir ini dimanfaatkan juga sebagai ventilasi udara dan jalur masuk cahaya ke dalam masjid. Antara satu tingkat atap dan lainnya ada dua ukiran lingkaran seperti roda. Ukiran unik juga dapat dijumpai pada keempat sudut dinding bagian luar dan permukaan beduk. Sedangkan tonggak dan pondasi masjid terbuat dari kayu jao yang dikenal kuat, keras, dan sangat alot.

Masjid berbentuk bujur sangkar ini tampak menjorok keluar pada bagian barat, ukurannya 2,1 meter x 3,5 meter dan beratap ijuk membentuk seperti tanduk atau dikenal sebagai gonjong.

Tepat di bawah gonjong ini, yaitu di bagian dalam masjid berdiri sebuah mihrab, atau area imam memimpin salat dipadu sebuah mimbar dari kayu berukir motif sulur.

Baca Juga: Mengenal 7 Ulama Nusantara Yang Mendunia

Untuk masuk ke dalam masjid, kita mesti melewati lima anak tangga yang melambangkan rukun Islam. Lebar anak tangga 80 sentimeter. Sebuah pintu masuk selebar 1 meter tipe ganda atau dua daun pintu akan langsung menyambut kita. Posisi pintu berada di sisi timur bangunan.

Seluruh material dinding, plafon dan tiang terbuat dari bahan kayu dan dicat cokelat tua dari sebelumnya berwarna putih. Terdapat pula 13 jendela yang melambangkan rukun salat. Kecuali tiang tengah mulai dari tanah sampai pada permukaan plafon lantai dua telah diganti cor beton oleh masyarakat karena material sebelumnya dari kayu telah lapuk dan hancur.

Lantai masjid terbuat dari papan dan dibuat lebih tinggi 30 sentimeter dari permukaan tanah. Meskipun pernah dipugar, bentuk asli masjid ini masih dipertahankan.

Sebanyak 27 tiang setinggi 15 meter dan sebuah tiang utama di bagian tengah bangunan yang disebut sebagai tiang macu. Ke-27 tiang tadi selain menjadi penyangga kokohnya masjid, sekaligus simbolisasi dari enam suku di kawasan masjid berdiri, ditambah empat unsur pemerintahan, serta tiga unsur agama yaitu khatib, imam, dan bilal atau pelantun azan.

Baca Juga: Berbagi Inspirasi bersama K.H.Aceng Zakaria, Ulama Penulis Buku “Al-Muyassar Fi ‘Ilm Al-Nahwi”

Saat ini masjid selain tetap dipakai untuk beribadah, juga telah menjelma sebagai objek wisata religi masyarakat. Masjid ini oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Solok telah ditetapkan sebagai benda cagar budaya bernomor 06/BCB.TB/A/15.2007. Masjid Tuo Kayu Jao menurut Pendri Agusmal Rianto, pernah menerima bantuan dari Bank Indonesia (BI) sebagai bagian dari Program Sosial BI 2017.

Bantuan itu berupa karpet masjid warna hijau yang menutupi seluruh lantai dalam masjid dan pembangunan fasilitas toilet dan tempat wudu. (Anton Setiawan/Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari).

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Artikel Terkait

Terkini

4 Wisata Alam Aceh yang Memikat dan Instagramable

Sabtu, 25 Februari 2023 | 09:46 WIB
X