Indonesiadaily.co.id - Facebook merugi akibat kasus cambridge analytica, salah satu perusahaan media sosial terbesar di dunia Facebook (FB) mengalami kerugian yang cukup besar karena tersandung kasus.
Meta Platforms Inc juga mengatakan bahwa mereka setuju untuk membayar kerugian senilai 725 dolar Amerika Serikat untuk gugatan tersebut.
Alat sensor di jembatan sungai Yangtzemasuk FDI China naik 9,9 NilaiJhonny G. Plate himbau warga ntt optimalkan teknologi digital
Dalam berkas pengadilan, diberitakan Reuters pada Jumat, penyelesaian itu ditawarkan mereka untuk kasus akses data tidak sah yang dilakukan Cambridge Analytica terhadap 87 juta akun pengguna Facebook pada 2018.
Baca Juga: Ipad Pro Dengan Layar OLED dari Apple
Dikutip dari laman – jaringan Antaranews.com(partner Jambiseru.com), dari artikel yang berjudul”Facebook setuju bayar kerugian akibat kasus Cambridge Analytica” Tim pengacara penggugat mengatakan penyelesaian yang diajukan itu adalah nilai yang terbesar dalam gugatan class action di AS untuk privasi data, juga yang terbesar yang pernah dibayarkan Meta untuk gugatan class action.
“Penyelesaian bersejarah ini akan memberikan rasa lega pada masyarakat untuk kasus privasi yang kompleks dan baru pernah terjadi,” kata ketua tim pengacara penggugat Derek Loeser dan Lesley Weaver.
Dalam berkas penyelesaian itu, Meta tidak menyatakan melakukan kesalahan, yang harus melalui persetujuan hakim federal di San Francisco. Meta melalui pernyataan resmi mengatakan penyelesaian itu “demi kebaikan bersama komunitas dan pemegang saham kami”.
Baca Juga: aplikasi streaming olahraga milik amazon
“Selama lebih dari tiga tahun belakangan kami mengubah pendekatan kami terhadap privasi dan menerapkan program privasi yang komprehensif,” kata Meta.
Cambridge Analytica, yang kini sudah tidak beropasi, adalah konsultan untuk kampanye Donald Trump ketika mencalonkan diri sebagai presiden AS pada 2016. Perusahaan itu mendapatkan akses terhadap informasi pribadi dari jutaan akun Facebook.
Data itu digunakan untuk membuat profil dan menargetkan pengguna. Cambridge Analytica mendapatkan akses tanpa persetujuan pengguna dari seorang peneliti yang diizinkan Facebook untuk memasang sebuah aplikasi yang bisa mengumpulkan data pengguna.
Skandal Cambridge Analytica itu membuat pemerintah AS mengadakan penyelidikan terhadap praktik privasi di Facebook. Meta, yang saat itu bernama Facebook Inc, digugat untuk skandal itu.(rdo)
Sumber : Tekno
Artikel Terkait
Sejarah Dan List Hp Infinix
Sejarah HP Xiaomi
Event OPPO INNO DAY Mulali14 Desember
Spesifikasi Oppo Find X6,