NEGARA-negara yang dulu berjauhan kini semakin pendek jaraknya. Semua makanan dari mereka itu bisa tersaji di satu meja di Jakarta.
Sepotong ikan salmon, mungkin ditemani kopi Geisha dari Panama, atau Yirgacheffe dari Ethiopia.
Hidangan khas metropolitan hasil dari domestikasi ayam (China), lada hitam ( India), kopi dari Ethiopia, bisa tersaji cepat di satu meja. Jika ada kentang, kita harus berterima kasih kepada suku-suku di Andes, Amerika Latin.
Lalu jika ke dapur para ibu rumah menggunakan jinten, millet itu dari Asia Tengah. Ketimun, wijen, dan jeruk dari India. Jagung dari Meksiko. Itulah keadaan kita saat ini.
Dalam kurun waktu 1.700an tahun, Indonesia menerima paket dari China Selatan berupa pisang, ubi-ubian, juga talas.
Seperti juga kopi, Hindia Belanda membawa masuk ke Indonesia di sekitaran tahun 1696 berjenis Arabika.
Lalu didatangkan lagi di sekitar tahun 1699 dengan jenis yang sama. Kopi inilah yang kemudian berkembang dengan nama Java Coffee.
Tetapi kemudian diterpa hama daun karat yang disebabkan jamur Hemileia vastatrux B et Br . Sebagian besar tanaman kopi Arabika mati.
Dari peristiwa inilah kemudian Belanda membawa masuk kopi Robusta yang lebih tahan terhadap bermacam hama di tahun 1900an.
Benih didatangkan dari Kongo Belgia, sekarang Zeire. Mulailah ditanam pada September 1900 di Kebun Soember Agung, Dampit Malang. Dari sinilah Robusta Dampit terkenal.
Membentang
Arabika masih berkembang karena pemuliaan di Blawan Pasumah di kawasan Ijen Bondowoso, dan Jember keduanya di Jawa Timur.
Tingginya.permintaan dunia menyebabkan Belanda mendatangkan lagi Arabika dari Ethiopia langsung pada 1928. Dulu masih bernama Abessynia.
Disusul kemudian, ketika Indonesia sudah merdeka didatangkan Arabika dari India tahun 1958.
Artikel Terkait
Kopi Versus Meditasi
Resep Kopi Lelaki Microwave
Blackpink, Kaum Muda dan Nasionalisme
Kopi, Dunia Fantasi Lelaki
Lelaki Maskulin Beraroma Sexy