INI bukan sekadar Black or White , genre Michel Jackson. Atau Black and White- nya Niall Horan...
That first night we were standing at your door. Fumbling for your keys, then I kissed you Ask me if I want to come inside...
Tapi, black coffee with white cup yang melegenda itu. Ya, secangkir kopi hitam yang dibalut cangkir putih. Itu bisa terlihat dengan mudah di kafe, rumah, atau pun film cowboy.
Pernahkah Anda bertanya, kenapa?
Kenapa cangkir kopi bukan hitam? Biru? Dan kenapa tidak mengkloning cangkir anggur?
Anda juga boleh bertanya, kenapa kemasan makanan berwarna kuning dan merah.
Kenapa air dan alat kesehatan berwarna biru. Tetapi tak usahlah Anda bertanya, kenapa Manchester United berkostum merah, dan Manchester City berkaus biru?
Penulis bukan psikolog, dan hanya penggemar kopi dan masakan, tetapi sedikit paham makna warna.
Ini adalah satu-satunya isyarat indera intrinsik produk yang paling penting dalam menentukan ekspektasi orang terkait kemungkinan rasa dan aroma makanan dan minuman.
Jika sepiring makanan tersaji dengan warna-warna sempurna, ia sudah mampu mengundang selera meski belum dicicipi.
Lihatlah sebiji buah yang merah merona, orang sudah bisa atau setidaknya meraba dan membayangkan rasanya. Bahwa kemudian rasa berbeda setelah dicicip, itu soal yang berbeda.
Informasi Sensorik
Warna kemudian menjadi bagian dari informasi sensorik yang mendahului psikologi itu sendiri. Itulah kenapa digunakan untuk membuat kita tetap hidup berselera.
Simbol-simbol warna yang digunakan makanan biasanya lebih mengundang selera seperti merah, kuning, dan hijau. Ada mie instan yang terkenal berwarna ini. Anda pasti lebih mudah membayangkan bukan?
Artikel Terkait
Dua Resep Kopi Bikin Lelaki Selalu Panas Diranjang
Resep Kopi Ramah Asam Lambung
Memilih Camilan Pendamping Minum Kopi
Aroma Kopi Merangsang Vitalitas
Geisha Rasa "Nano Nano"