ADA seribu satu cara meminum kopi. Coba simak dari cara memproses biji kopi seperti natural, honey, full wash, semi wash, dan masih beberapa yang lain.
Baru di sini saja, kita sudah mumet dengan istilah.
Lalu, untuk mewujud dalam sebuah cangkir, betapa jalan rumit harus ditempuh. Jika hanya kopi hitam saja, hanya butuh bubuk kopi dan air panas.
Tetapi, jika permintaan aneh-aneh, caranya juga aneh-aneh. Termasuk juga mulai kerasukan rezim gengsi gaya hidup di sana.
Secangkir kopi saja namanya bermacam-macam. Ada espresso, double espresso, espresso machiato, americano, latte, mocha, cappuccino, caramel machiato, V60, Japanesse, vietnam drip, long black, kopi tubruk, kopi klothok, dan masih banyak lagi.
Padahal, jika dicerna kembali, hanya satu tujuan minum kopi. Tubuh fisik menjadi sehat. Lalu empat tubuh yang lain tubuh mental, vital,intelektual, dan spiritual ikut serta.
Dan, rasa kopi dari zaman bauhela sampai sekarang ya tetap. Ada pahit, asam, dan manis. Yang terakhir disebut, menampilkan citranya lebih banyak.
Berbagai peralatan dirancang oleh para ahli untuk beberapa kepentingan. Dan, kepentingan itu juga mudah diduga.
Hampir semua alat kopi dirancang untuk menambah atau mengurangi rasa, atau membuat lebih seimbang. Atau juga melembutkan rasa.
Sentuhan Teknologi
Teknologi peralatan kopi lebih banyak berurusan dengan pasca panen. Sedangkan sebelum dan proses sebelum panen, atau teknologi perkebunannya belum banyak berubah.
Anggap saja, semua hal yang menyangkut masa pra panen, dan pas panen, sangat mengandalkan anugerah alam.
Produktivitas kopi lebih didorong oleh memperbanyak pupuk. Belum banyak dilakukan rekayasa tanah agar mampu menghasilkan kopi-kopi berkulitas premium.
Kualitas tanah semata-mata pemberian Tuhan, dan manusia menerima itu sebagai berkah.
Artikel Terkait
Dua Resep Kopi Bikin Lelaki Selalu Panas Diranjang
Kopi, Dunia Fantasi Lelaki
Aroma Kopi Merangsang Vitalitas
Dekafein, Kopi Kehilangan Ruh
Kopi, Puasa, dan Bau Mulut