KOPI hitam? Banyak. Kopi coklat? Biasa! Kopi santan? Nah. Ada rasa uniknya.
Dalam tradisi orang minum kopi, kopi dicampur santan jarang terjadi.
Cara membuat juga sederhana. Kopi bubuk direbus dicampur santan. Di pasaran Rp 5.000/gelas.
Tapi, saya mencoba membuat "cappuccino" dengan sentuhan santan via _steaming_ . Dikukus. Bukan dengan susu.
Tentu ada rasa gurih. Penulis terinspirasi tentang masakan manakala diberi sentuhan santan akan terasa gurih-gurihnya.Berbahayakah? Tidak!
Sudah teruji bahwa minum kopi santan akan baik-baik saja.
Dalam tradisi masyarakat tertentu yang jauh dari kopi, biasanya komoditi itu relatif mahal.
Jika pun tidak mahal, kebanyakan yang beredar di pasar adalah jenis-jenis kopi kampung yang kadang tidak diketahui kualitas dan namanya.
Kopi kampung ini beragam. Jika semata-mata hanya diperhatikan bentuknya bisa mirip arabica.
Tetapi keharumannya lemah. Jika dimasukkan robusta, bentuknya terlalu kecil-kecil. Bisa saja ke exelsa, tetapi sama sekali tidak menunjukkan bentuk dan rasanya.
Orang kampung sendiri tak tahu jenisnya. Pokoknya kopi. Pahit, dan hitam.
Motif Mencampur
Ada beberapa motif, kenapa dicampur santan? Pertama mengurasi tekanan rasa pahit. Jenis-jenis kopi kampung, lebih mendekati rasa robusta. Dengan diberi santan, terasa lebih gurih.
Kedua, menghilangkan kebosanan rasa kopi hitam. Sesekali mengonsumsi kopi beda rasa tentu menjaga variasi rasa.
Artikel Terkait
Kopi, Budak, dan Multatuli
Demokrasi di Warung Kopi
Algoritma Secangkir Kopi
Sensitivitas Lidah Penikmat Kopi
Yin dan Yang dalam Secangkir Kopi