Diabetes Melitus

- Rabu, 12 April 2023 | 20:14 WIB
Hendro Basuki (Doc Pribadi/Indonesiadaily.co.id)
Hendro Basuki (Doc Pribadi/Indonesiadaily.co.id)

Indonesiadaily.co.id-Kapan Anda terakhir kali memeriksa makanan yang dikonsumsi anak-anak? Atau, kapan Anda memeriksa jajanan di sekitar sekolah putra dan cucu-cucu Anda? Jika tidak, maka Anda harus ikut prihatin, syukur ikut bertanggungjawab atas lonjakan penderita diabetes di Indonesia.

Diabetes melitus (DM), yang sering disebut ibu dari segala penyakit , menunjukkan jumlah penderita yang mengkhawatirkan. Ya, disebut ibu, karena dari dialah diturunkan banyak penyakit.

Salah satu misalnya, jika tidak terkelola dengan baik, maka penyakit yang diturunkan adalah masalah ginjal. Penderita akan memasuki fase cuci darah yang melelahkan.

Ini adalah penyakit orang modern, karena terjadinya kesalahan pola makan. Coba kita kembali sejenak ke tahun 1970-1980an, jarang didengar orang terkena penyakit ini.

Jarang pula terdengar orang terkena stroke, ataupun gejalanya. Kini, setiap orang yang berada di sekitar umur 60an, bahaya mulai mengintai. Rajin periksa ke laborat.

Kenapa saya ajak Anda untuk prihatin. Siapa yang sebenarnya paling bertanggungjawab memikirkan kualitas jajanan di sekolah ? Dengan jajanan serba gula dan pewarna, maka kita bisa lihat apa yang akan terjadi kemudian pada anak-anak masa depan.

Dulu, diabetes, darah tinggi, stroke adalah penyakit orang kota. Sekarang perhatikan dengan seksama. Orang- orang kampung pun ikut serta.

Mereka, seiring meningkatnya kemakmuran, mengkonsumsi makanan apa saja. Juga meminum apa saja. Bahkan, kini kita.menyaksikan gerai minuman M dengan produk serba gula diantre sedemikian panjang.

Menerpa Anak

Fakta yang disajikan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan juga dirilis Kementerian Kesehatan bukan lagi angka yang mengkhawatirksn. Seharusnya sudah masuk darurat kualitas anak.

IDAI merilis angka hingga Selasa malam (31 Januari 2023), ada 1.645 pasien anak penderita diabetes yang tersebar di 13 kota.

Ke-13 kota tersebut, yaitu Medan, Padang, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Jogja, Solo, Surabaya, Malang, Denpasar, Makassar, dan Manado. Perhatikan, siapa saja ini. Kota besar!

Sebaran kasus diabetes pada anak yang paling tinggi berada di usia 10-14 tahun dengan porsi 46,23 persen.

Diikuti anak usia 5-9 tahun sebesar 31,05 persen, anak usia 0-4 tahun sebanyak 19 persen, dan anak usia lebih dari 14 tahun sebesar 3 persen.

Halaman:

Editor: Hery FR

Artikel Terkait

Terkini

Kenapa Wanita Suka Diet?

Kamis, 13 April 2023 | 20:43 WIB

Diabetes Melitus

Rabu, 12 April 2023 | 20:14 WIB

Kopi Santan Serasa Cappuccino

Senin, 3 April 2023 | 02:55 WIB

Remaja Ngopi, Kenapa Tidak?

Senin, 27 Maret 2023 | 04:05 WIB

Kopi, Ikhtiar Menunda Tua

Minggu, 26 Maret 2023 | 03:25 WIB

Nektar Kopi Melawan Kerusakan Usus

Sabtu, 25 Maret 2023 | 03:37 WIB

Relasi Kopi dengan Anak Kejang

Kamis, 23 Maret 2023 | 13:08 WIB

Kopi Kampung vs Kopi Saset

Rabu, 22 Maret 2023 | 08:28 WIB

Kopi, Sekolah Orang Bijaksana

Selasa, 21 Maret 2023 | 07:47 WIB

Nyimpan Kopi Kok di Freezer

Senin, 20 Maret 2023 | 07:31 WIB

Kopi Menyehatkan Liver

Minggu, 19 Maret 2023 | 06:11 WIB

Kopi, Puasa, dan Bau Mulut

Sabtu, 18 Maret 2023 | 09:06 WIB

Dekafein, Kopi Kehilangan Ruh

Jumat, 17 Maret 2023 | 09:34 WIB

Minuman Egois dan Sederhana

Kamis, 16 Maret 2023 | 09:22 WIB
X